OpenAI Didenda di Italia atas Isu Privasi Pengguna ChatGPT


Otoritas Perlindungan Data Italia, Garante, menjatuhkan denda sebesar 15 juta Euro (sekitar Rp 252 miliar) kepada OpenAI, perusahaan di balik chatbot ChatGPT. Denda ini diberikan karena beberapa pelanggaran terkait privasi data pengguna, antara lain:

  • Penggunaan Data Pribadi Tanpa Dasar Hukum yang Memadai: OpenAI dituduh menggunakan data pribadi pengguna Italia untuk melatih algoritma ChatGPT tanpa dasar hukum yang sah dan tanpa transparansi yang memadai kepada pengguna.
  • Kurangnya Verifikasi Usia: Investigasi menemukan bahwa OpenAI tidak memiliki sistem verifikasi usia yang efektif, sehingga anak-anak di bawah 13 tahun berpotensi terpapar konten yang tidak pantas.

Tanggapan OpenAI:

OpenAI menyatakan bahwa denda tersebut tidak proporsional, hampir 20 kali lipat pendapatan mereka di Italia. Mereka berencana mengajukan banding dan menekankan bahwa mereka telah bekerja sama dengan regulator dan telah diakui atas upaya mereka dalam melindungi privasi data dalam AI. OpenAI juga menyinggung bahwa layanan mereka sempat dihentikan di Italia pada tahun 2023 atas perintah Garante, namun diaktifkan kembali setelah mereka bekerja sama dengan regulator.

Latar Belakang dan Konteks:

  • Garante dan GDPR: Garante dikenal sebagai salah satu regulator paling aktif di Uni Eropa dalam hal privasi data. Mereka menerapkan Peraturan Perlindungan Data Umum (GDPR), yang memberikan kewenangan untuk mengenakan denda hingga 20 juta Euro atau 4% dari omzet global perusahaan untuk pelanggaran privasi.
  • Larangan Sebelumnya: Ini bukan pertama kalinya OpenAI berurusan dengan Garante. Sebelumnya, Garante sempat melarang penggunaan ChatGPT di Italia karena masalah privasi serupa. Layanan tersebut diaktifkan kembali setelah OpenAI melakukan perbaikan yang diminta oleh regulator, yang melibatkan kerja sama dengan Microsoft.
  • Kampanye Kesadaran Publik: Selain denda, Garante juga memerintahkan OpenAI untuk meluncurkan kampanye kesadaran publik di Italia selama enam bulan. Kampanye ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang cara kerja ChatGPT, khususnya terkait pengumpulan data pengguna dan non-pengguna untuk melatih algoritma.

Kesimpulan:

Kasus ini menyoroti pentingnya perlindungan data pribadi dalam pengembangan dan penerapan teknologi AI. Denda yang dijatuhkan kepada OpenAI menunjukkan keseriusan regulator di Eropa, khususnya Italia, dalam menegakkan aturan privasi yang ketat. Meskipun OpenAI berencana mengajukan banding, kasus ini menjadi peringatan bagi perusahaan teknologi lainnya untuk memprioritaskan privasi pengguna dalam setiap aspek pengembangan dan operasional mereka. Perlu dicatat bahwa jumlah denda yang diberikan, meskipun dianggap tidak proporsional oleh OpenAI, masih di bawah batas maksimum yang diizinkan oleh GDPR. Hal ini mungkin menunjukkan bahwa Garante mempertimbangkan beberapa faktor, termasuk kerja sama OpenAI sebelumnya, dalam menentukan jumlah denda.

Sumber : Kompas.com

0 Komentar